Gaza- Serangan Israel terus menjadi menggila di Jalur Gaza, Palestina. Terkini, Israel bawa buldoser buat melanda Rumah Sakit Al- Shifa yang ialah Rumah sakit terbanyak di Gaza.
Serbuan ke Rumah sakit Al- Shifa itu dicoba militer Israel pada Rabu( 15/ 11/ 2023). Militer Israel itu membebaskan tembakan di dalam rumah sakit.
Sementara itu, bagi pihak Departemen Kesehatan Gaza, tidak terdapat tembakan yang dilepaskan ke arah militer Israel dari dalam rumah sakit. Dikutip BBC, militer Israel mengerahkan dekat 100 orang buat merambah bangunan utama rumah sakit. Tidak hanya itu, terdapat 6 tank yang terletak di rumah sakit.
Saksi mata berkata pasukan Israel menggeledah kamar demi kamar serta lantai demi lantai di rumah sakit itu. Ia pula menyebut militer Israel menginterogasi seluruh staf serta penderita sambil didampingi tenaga kedokteran serta penerjemah bahasa Arab.
Militer Israel, bagi saksi mata, pula memohon seluruh laki- laki berumur antara 16 hingga 40 tahun meninggalkan gedung rumah sakit. Kecuali orang- orang di bagian bedah serta gawat darurat. Mereka memohon orang- orang itu pindah ke taman rumah sakit.
Tentara Israel pula diucap membebaskan tembakan ke hawa buat memforsir orang- orang yang masih terletak di dalam Rumah sakit buat keluar. Ia berkata Israel sudah memasang perlengkapan pemindai serta memohon seluruh orang buat melewatinya.
Direktur Jenderal Rumah sakit Al- Shifa, Muhammad Zaqout, dalam wawancara dengan Angkatan laut(AL) Jazeera berkata tidak terdapat satu peluru juga yang ditembakkan. Ia berkata tidak terdapat perlawanan ataupun tahanan di dalam.
Kepala bedah di rumah sakit Al- Shifa, Dokter Marwan Abu Saada, berkata militer Israel menimbulkan kehancuran besar di unit radiologi.
” Tentara Israel menyerbu kementerian radiologi di gedung bedah subspesialisasi,” katanya dalam pesan yang dikirim ke BBC.
” Mereka mengisolasi pria di satu ruangan dengan tangan terikat serta melaksanakan penghancuran besar- besaran pada CT( pemindai), serta pula pada mesin MRI serta sebagian( USG) dan furnitur. 2 orang dari regu pemeliharaan gedung sudah ditangkap,” sambungnya.
Militer Israel( IDF) setelah itu merilis suatu video pada Rabu( 15/ 11) malam yang mereka klaim menampilkan senjata serta perlengkapan yang dirahasiakan oleh Hamas di di bermacam bagian rumah sakit. Militer Israel pula mengklaim pasukannya melaksanakan pembedahan yang ditargetkan terhadap Hamas di zona tertentu di Rumah Sakit Al- Shifa.
Mereka mengklaim aksi tersebut selaku kebutuhan operasional bersumber pada data intelijen serta menyerukan teroris Hamas di rumah sakit buat menyerah.
Pada Rabu( 15/ 11) pagi, IDF berkata dikala merambah Rumah sakit Al- Shifa, pasukannya mengalami serbuan memakai bahan peledak serta melawan tim teroris. Radio tentara Israel memberi tahu kalau pasukan sepanjang ini belum menciptakan isyarat terdapatnya tawanan yang disandera oleh Hamas dalam serbuan 7 Oktober.
” Di rumah sakit, kami menciptakan senjata, modul intelijen, dan teknologi serta perlengkapan militer,” ucap juru bicara militer Israel Daniel Hagari dalam statment kepada wartawan.
” Kami pula menciptakan markas operasional dengan perlengkapan komunikasi… kepunyaan Hamas,” klaimnya, sambil menyebut pasukan Israel pula menciptakan seragam Hamas di lingkungan rumah sakit tersebut.
Departemen Kesehatan Gaza, dalam tanggapannya, langsung membantah klaim Israel tersebut. Otoritas Gaza menegaskan pasukan Israel tidak menciptakan perlengkapan ataupun senjata apa juga di rumah sakit.
Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Gaza, Munir al- Bursh, melaporkan pada dasarnya kami tidak mengizinkan senjata di rumah sakit mana juga. Dalam pernyataannya, Departemen Kesehatan Gaza pula menuding pasukan Israel sudah menghancurkan perlengkapan kedokteran yang tidak ada di tempat yang lain di Jalan Gaza serta menahan 2 teknisi yang bekerja pada bagian oksigen serta pasokan listrik buat rumah sakit.
PBB memperkirakan sedikitnya terdapat 2. 300 penderita, staf serta masyarakat sipil yang berlindung di lingkungan Rumah sakit Al- Shifa akibat pertempuran sengit serta pengeboman hawa sepanjang berhari- hari. Para saksi mata pula menggambarkan keadaan di dalam rumah sakit sangat seram.
Saksi berkata prosedur kedokteran terpaksa dicoba tanpa obat bius. Para penderita serta pengungsi pula cuma memperoleh sedikit santapan serta air. Tidak hanya itu, bau busuk jenazah yang tergeletak di taman rumah sakit pula penuhi hawa.
Terkini, otoritas kesehatan Jalan Gaza menyebut militer Israel mengerahkan beberapa buldoser ke Rumah sakit Al- Shifa. Pengerahan buldoser itu dicoba sehabis pasukan Israel menyerbu Rumah sakit tersebut dengan dalih jadi pusat komando Hamas.
Dikutip AFP serta Angkatan laut(AL) Arabiya, Kamis( 16/ 11/ 2023), otoritas kesehatan Gaza memberi tahu buldoser- buldoser Israel menghancurkan bagian gerbang rumah sakit yang terletak di Gaza City tersebut.
” Buldoser Israel menghancurkan sebagian bagian pintu masuk sebelah selatan( Rumah sakit Al- Shifa),” ucap Departemen Kesehatan Gaza dalam statment pendek dengan memakai bahasa Arab.
Militer Israel, dalam statment kepada AFP, pula melaporkan operasinya masih berlangsung di lingkungan rumah sakit tersebut. Penyerbuan yang dicoba militer Israel terhadap Rumah sakit Al- Shifa itu merangsang keprihatinan serta menuai kritikan internasional.
” Malam ini kami melaksanakan pembedahan terencana terhadap Rumah sakit Shifa. Kami terus bergerak maju,” sebut kepala pembedahan militer Israel di Jalan Gaza, Mayor Jenderal Yaron Finkelman, dalam statment via saluran Telegram kepunyaan militer Israel.