Bojonegoro – Motor Yahama Vixion yang dikendarai Andris Nova Setiawan malam itu tiba di rumah temannya, Teguh Ardianto. Lelaki 19 tahun itu sengaja menjemput Teguh untuk minta diantarkan membeli arak saat tengah malam.
Sesampai di warung penjual arak, Andris kemudian membeli sebotol arak seharga Rp 50 ribu. Usai membeli, keduanya lalu pulang. Sedangkan arak yang dibeli Andris disimpan di dekat semak-semak sekitar gudang selep di rumahnya di Sumodikaran, Dander, Bojonegoro.
Arak yang disimpan ini rencananya hendak diminum Andris dengan kekasihnya, Aidatul Izah, janda berumur 20 tahun yang juga masih satu desa dengan Andris. Siswa kelas 3 SMK ini berencana mengajak Izah minum arak sebagai modus belaka.
Sebab, Andris telah punya rencana jahat untuk menghabisi Izah. Ini karena ia bingung dengan pengakuan Izah sebulan sebelumnya yang minta tanggung jawab atas kehamilannya yang telah berusia 5 bulan.
Andris dan Izah berpacaran setelah saling kenal di media sosial. Keduanya kemudian sempat melakukan hubungan intim layaknya suami istri. Namun saat mendapat pengakuan hamil, Andris ogah bertanggung jawab karena menilai bayi yang dikandung Izah bukan anaknya. Ia pun merencanakan untuk menghabisi Izah.
Rencana jahat Andris menghabisi Izah pun benar-benar dilaksanakan. Pada Minggu 24 November 2019 sekitar pukul 17.30 WIB, Andris mengirim pesan WhatsApp ke Izah dan meminta untuk menjemputnya di jalan simpang tiga dekat SD Negeri 1 Sumodikaran setelah Isya.
Tanpa curiga, Izah menjemput Andris dengan mengendarai motor Honda BeAT di lokasi yang disepakati. Keduanya lalu berboncengan menuju gudang selep tempat Andris menyimpan arak.
Selanjutnya, mereka menggeber motor menuju ke saluran irigasi waduk di area persawahan desa setempat. Di lokasi yang sepi ini, keduanya duduk-duduk dan sempat bicara soal kehamilannya yang telah berusia 5 bulan.
Obrolan keduanya kemudian dilanjutkan dengan hubungan badan di lokasi. Puas melepas syahwat, Andris selanjutnya mengenakan pakaiannya dan mulai membuka botol plastik berisi arak. Andris lalu menuangkan segelas arak kepada Izah.
Tegukan arak ini rupanya membuat kepala Izah pening dan menyandarkan kepalanya di paha Andris. Melihat hal ini, Andris lalu mengeluarkan tali tampar yang telah disiapkan di sakunya. Perlahan tali tersebut dililitkan ke leher Izah lalu dijeratkan dengan sekuat tenaga.
Izah yang dalam keadaan mabuk dan belum sempat memakai rok itu tewas. Untuk memastikan kematian Izah, Andris lalu memukul Izah dengan tangan kosong mengenai bibir dan hidungnya. Izah pun meregang nyawa.