Pidie – Seorang pengungsi Rohingya yang ditampung di Pidie, Aceh, diamuk massa hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Pengungsi itu disebut dihajar karena terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat.
Insiden itu terjadi di lokasi penampungan sementara di Desa Kulam, Kecamatan Batee, Pidie pada Sabtu (9/12) sore. Pria Rohingya tersebut tergeletak di tanah dalam kondisi babak belur setelah dihajar massa.
Berdasarkan informasi beredar, warga disebut menghajar pengungsi tersebut karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan di penampungan. UNHCR membantah pengungsi tersebut melakukan pemerkosaan.
“Dugaan pemerkosaan tidak ada, tapi memang ada kejadian salah paham antara warga dan Rohingya sehingga terjadi keributan,” kata Protection Associate United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Faisal Rahman saat dimintai konfirmasi GIBAHIN.ID, Minggu (10/12/2023).
Faisal mengaku belum memperoleh informasi detail terkait penyebab kejadian tersebut. Menurutnya, pengungsi tersebut sempat dirawat di rumah sakit setempat.
Juru Bicara UNHCR Indonesia Mitra Salima Suryono juga membantah terjadi pelecehan seksual di lokasi penampungan di Pidie. Namun dia membenarkan adanya pengungsi diamuk massa.
“Mungkin sempat ada kesalahpahaman di awal, namun dapat kami pastikan sekarang bahwa yang diduga itu tidak ada,” jelas Mitra saat dimintai konfirmasi terpisah.
Mitra belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait penyebab kesalahpahaman tersebut.