“Kalau rambut sesuai novel itu pendek. Sama orangtua, aku enggak boleh rambut pendek. Karena tuntutan peran, aku minta izin sama orangtua untuk berambut pendek,” akunya.
Bertemu Arbani Yasiz dalam Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995, Zee JKT48 bersyukur. Ia menilai Arbani Yasiz tahu cara membuat lawan main nyaman hingga chemistry mengembang dengan sendirinya.
Syuting Ancika di Bulan Puasa
Sebagai senior di dunia seni peran, Arbani Yasiz membangun suasana hangat, agar Zee JKT48 tak merasa canggung. Tantangan lain, syuting di bulan Ramadan hingga Zee JKT48 ambruk.
“Bulan puasa jadi warna baru buat aku. Kami sahur bareng, buka puasa bareng, menantang diri harus puasa. Alhamdulillah bisa puasa lancar saat syuting. Namanya manusia ada kapasitas tubuhnya,” urai Zee JKT48.
Harus Push Diri Aku…
Menjalankan pekerjaan sebagai aktris sekaligus member JKT48 rupanya bukan hal mudah. “Selain Ancika aku harus menjalankan tugas sebagai member JKT48. Saat itu bukan karena capai, tapi harus jadi lebih kurus, lagi diet, dan aku harus push diri aku,” kenangnya.
Zee JKT48 menyebut sang ayah kaget melihat putrinya berambut pendek. Namun, orangtua akhirnya maklum. Ganti gaya rambut salah satu tuntutan peran sebagai aktris profesional.
“Ayah sama Mama kurang suka aku berambut pendek. Kakak aku cowok, kembaranku cowok. Sedih, dia bilang: Ih beneran potong pendek, jadi pendek rambutnya,” Zee JKT48 mengakhiri seraya bersyukur, keluarga mendukungnya bekerja di dunia seni.