Gibahin.id – Warga bersyukur kini Kamal Muara dialiri air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Selama 50 tahun lebih, warga menjalani kehidupan dengan mengandalkan air dari pedagang keliling maupun air sumur yang rasanya payau.
Sebelum air perpipaan masuk wilayahnya, Saanah (50) kerap membeli kebutuhan air melalui pedagang air keliling. Biasanya, Saanah perlu merogoh kocek Rp 10.000 per hari membeli air gerobakan.
“Kalau sehari Rp 10 ribu, sebulan Rp 300 ribu. Makanya alhamdulilah ada (pemasangan) Air PAM gratis dari Pak Gubernur,” kata Saanah saat ditemui di lokasi, Senin (18/3/2024).
Saanah mengaku sejak kecil mengandalkan air jeriken untuk bertahap hidup. Soalnya, kata dia, air sumur di wilayahnya terasa asin karena tercampur dengan air laut.
“Dari saya kecil, saya soalnya warga dari kecil. 50 Tahun lebih. Dari sini susah semua, karena Kamal Muara terkenal air asin,” ucapnya.
“Tadinya saya beli semua, cuman mandi aja pakai air asin. setelah ada ini, ya udah air asinnya dimatiin,” tambahnya.
Sementara warga lainnya Arsyiah mengatakan hampir seluruh warganya bisa mengakses air bersih di rumahnya. Sejauh ini, tersisa 88 KK yang rumahnya belum dialiri air bersih.
“Kira-kira 8 KK. Waktu ada pendataan orangnya nggak ada, jadi begitu gratis baru pada ngajuin. Semua udah dapat air, kurang lebih 35 rumah,” terangnya.
Ketua RT 11 RW 01 Kamal Muara Ade Saputra menuturkan Keberadaan air perpipaan bisa menghemat pengeluaran hingga 60 persen. Sebab, warga hanya perlu merogoh kocek Rp 70 ribu per bulan untuk mengakses air bersih.
“Saya merasa terbantu sekali dengan adanya pemasangan PAM gratis, sangat membantu lah jadi bisa berhemat sekitar 60 persenan. Yang tadinya beli air Rp 450 per bulan, sekarang Rp 70 ribu atau Rp 50 per bulan,” terangnya.
Ade menyampaikan empat bulan sudah air perpipaan dipasang di wilayahnya. Ia menyebut pemasangan pun tak dipungut biaya atau gratis.
“Sangat lama sekali, baru baru ini aja pemasangan gratis empat bulan,” ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengecek jaringan perpipaan PAM Jaya yang terpasang di Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Heru mengatakan selama ini warga memperoleh air bersih melalui penjual air gerobakan.
“Pagi ini saya bersama Pak Arief PAM, wali kota, ibu, bapak asisten melihat PAM hari ini, air bersih, hadir di kelurahan Kamal Muara. Ada kurang lebih 4 ribu KK, yang sudah tersambung kurang lebih 3 ribu sekian. Masih kurang seribuan, sekarang (pemasangan pipa) sedang berlangsung,” kata Heru Budi di lokasi, tadi.
Heru menyebut sudah 4 bulan rumah warga dialiri air PAM Jaya. Untuk pemasangan jaringan pipa di wilayah Kamal Muara, kata dia, tak dipungut biaya atau gratis.
Heru menyebut warga terbantu dengan adanya jaringan perpipaan masuk ke wilayahnya. Sebab, selama ini warga mesti merogoh kocek membeli ke penjual air keliling seharga Rp 300 ribu per bulan. Sedangkan dengan air PAM, pengeluaran warga jauh berkurang.
“Biasanya warga membeli air gerobak sehari Rp 10-15 ribuan. Tergantung pemakaian, tadi saya tanya sekitar itu Jadi kalau Rp 15 ribu, sehari aja udah Rp 150 ribu. 20 hari Rp 300 ribu. Rata-rata saya tanyakan hasil pemakaian mereka sebulan menggunakan air PAM antara Rp 120 dan Rp 150, jadi separuhnya,” terangnya.
Heru berharap permasalahan air bersih di wilayah Kamal Muara dapat teratasi melalui pipanisasi. Heru mengimbau agar warga bijak menggunakan air supaya tersalurkan merata.