Bangkok – Festival Songkran atau Tahun Baru Thailand dikenal sebagai perayaan perang air yang begitu mengasyikkan. Siapa sangka, wanita harus waspada saat merayakannya.
Dilansir dari Bangkok Post pada Jumat (19/4), Festival Songkran berlangsung mulai tanggal 11-21 April. Festival perang air yang biasanya dilakukan selama tiga hari ini diperpanjang cukup lama untuk merayakan status barunya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Setelah diumumkan sebagai Situs Warisan Dunia Takbenda UNESCO, minat turis terhadap festival ini semakin meningkat. Banyak traveler dari berbagai belahan dunia yang sengaja datang hanya untuk merasakan langsung perang air ala Thailand.
Namun tak semua orang punya pengalaman yang menyenangkan. Baru-baru ini seorang wanita mendatangi kepolisian Muang Samut. Wanita yang tak disebutkan namanya itu mengaku mengalami pelecehan saat mengikuti perang air.
Kronologinya dimulai saat ia berkendara dengan motor dengan kawannya di Distrik Muang pada Senin malam. Seperti kebanyakan warga, ia ikut perang air di atas motor.
Namun tiba-tiba saja seorang pria muncul entah dari mana. Pria itu mengoleskan bedan ke wajahnya lalu meremas-remas dadanya. Kawannya yang berada di belakang juga ikut digrepe-grepe oleh pria itu.
Sebenarnya, pelecehan saat perang air bukan lagi hal yang baru. Meski begitu, hanya sedikit korban yang mau melaporkannya. Oleh sebab itu, wanita yang ingin menikmati festival ini harus selalu waspada.
Wanita yang jadi korban memilih untuk meminta keadilan lewat polisi. Beruntung, ia memiliki rekaman saat dirinya dilecehkan oleh pria itu. Ia berharap pelaku dapat ditemukan dan diberi sanksi yang sesuai.