Gibahin.id – Kelompok Hizbullah menyebut pasukannya telah menembak jatuh sebuah drone Israel yang sedang menjalankan misi tempur di wilayah Lebanon bagian selatan. Hizbullah yang didukung Iran ini menyebut drone Tel Aviv itu dilancarkan untuk menyerangnya rakyat Lebanon.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (22/4/2024), Hizbullah dalam pernyataannya menyebut sebuah drone telah ditembak jatuh di atas wilayah Al Aishiyeh, Lebanon bagian selatan, pada Minggu (21/4) waktu setempat.
“Mengobarkan serangan terhadap rakyat kami yang teguh,” sebut Hizbullah dalam pernyataannya. Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebut drone yang ditembak jatuh merupakan jenis Hermes 450 buatan Israel. Drone jenis multi-payload itu merupakan produksi Elbit Systems, produsen senjata yang berbasis di Israel.
Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan yang semakin meningkat selama enam bulan terakhir, saat perang berkecamuk di Jalur Gaza. Aksi saling serang lintas perbatasan itu menjadi permusuhan paling serius sejak keduanya terlibat perang besar tahun 2006 silam.
Pertempuran semacam itu memicu kekhawatiran soal adanya risiko eskalasi konflik lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.
Menurut penghitungan Reuters, sejauh ini sedikitnya 370 warga Lebanon, termasuk lebih dari 240 petempur Hizbullah dan 68 warga sipil, tewas dalam rentetan serangan lintas perbatasan dari Israel.
Di kubu Israel, menurut otoritas Tel Aviv, sedikitnya 18 orang, baik tentara maupun warga sipil, tewas akibat serangan lintas perbatasan dari Lebanon. Dalam beberapa hari terakhir, Hizbullah mengintensifkan serangan terhadap posisi militer Israel yang semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Pada Sabtu (20/4) waktu setempat, tiga petempur Hizbullah tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam sebuah rumah di Lebanon bagian selatan.
“Tiga petempur Hizbullah tewas dan dua orang lainnya terluka parah dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di area Al-Jebbayn,” sebut sumber yang dekat dengan Hizbullah saat berbicara kepada AFP.
Hizbullah kemudian mengonfirmasi tiga kematian petempurnya tersebut. Kelompok itu juga mengungkapkan bahwa pasukannya menyerang “dua bangunan yang digunakan oleh tentara musuh” di area Metula dan Shlomi, Israel bagian utara dalam rangka “merespons serangan musuh Israel”.
Dalam pernyataan sebelumnya, Hizbullah mengatakan pasukannya menggempur beberapa target Israel, termasuk posisi tentara dan peralatan mata-mata.
Sementara militer Israel, secara terpisah, mengatakan pasukannya menyerang “sebuah kompleks dan para teroris yang beroperasi dari sana” di area Ayta al-Shaab. Tel Aviv juga mengatakan telah menyerang “teroris yang beroperasi pada infrastruktur teroris Hizbullah di area Kfar Kela”.