Jessica Iskandar Lakukan Program Hamil Anak Ketiga Lewat Bayi Tabung

Gibahin.id – Jessica Iskandar dan suaminya Vincent Verhaag menjalani program hamil anak ketiga melalui fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung. Ada alasan khusus yang bikin Jedar menjalani program ini.
Seperti diketahui, Jessica telah memiliki dua anak. Kedua anak sebelumnya lahir bukan melalui program bayi tabung. Lantas kenapa saat program hamil anak ketiga Jedar memutuskan bayi tabung?

Alasannya, Jessica ingin anak ketiganya dilahirkan di Tahun Naga. Dia ingin anaknya dilahirkan dengan tahun kelahiran naga agar selaras dengan shio-nya, shio Vincent suaminya, dan shio 2 anaknya yang lain.

“Ingin punya anak di tahun kelahiran naga. IVF ini ingin kejar tahun naga. Kalau lihat fengsui tahun naga sama shio kelahiran Vincent, monyet, aku shio kelinci, kedua anakku shio kuda dan macan cocok. Semoga anak ketiga bisa melengkapi keseimbangan, selaras,” kata Jessica, Senin (20/5/2024).

Jessica yang menggelar konferensi pers di Morula IVF, National Hospital, Surabaya menyatakan bahwa dirinya menyadari ada risiko hamil di usia ibu di atas 35 tahun.

Karena itu demi meminimalisir risiko kehamilan ketiganya, dia memeriksakan diri ke Morula IVF Surabaya dan menjalani program 4 bulan.

“Di usia di atas 35 tahun lebih berisiko. Kita berdua konsul nggak langsung diiyain sama dokter, dokter kasih edukasi anak kembar bisa ini, ini, ini. Kita berdua sudah memutuskan apapun gender yang penting dapat embrio bagus agar lahir bayi sehat,” ujarnya.

Jessica dan Vincent memilih program bayi tabung di tanah air karena mereka percaya teknologi di tanah air tidak kalah canggih dengan di luar negeri, dan biayanya pun lebih terjangkau.

Dia juga menjelaskan alasannya memilih Surabaya padahal ada Morula IVF di Jakarta. Yakni karena dia telah mengenal dr Benediktus Arifin MPH SpOG(K) FICS, dokter Spesialis Obgyn yang akan menanganinya di Surabaya.

Jessica menceritakan juga bahwa 5 temannya yang menjalani program bayi tabung dengan bantuan dr Benediktus berhasil hamil dan bisa melahirkan dengan lancar sesuai harapan.

“Selain memilih tempat yang mudah dijangkau dan terbaik, pertama harus tahu track record dokter. Harus benar-benar yakin dokter bisa bikin nyaman, percaya. Jalani, yakin, nyaman, tetap terus berdoa sama Tuhan semoga diberikan hasil terbaik,” jelasnya.

Dokter Benediktus mengatakan pada Januari 2024 Vincent datang ke Morula IVF Surabaya untuk menjalani pengecekan. Namun, program bayi tabung itu baru dimulai setelah Imlek.

“Kita mulai embrio transfer bulan Maret. Proses IVF 2 minggu dapat embrio, lalu PGT-A, meminimalisir kemungkinan kecacatan embrio. Paling sering terlintas down sindrom, autis, dan lainnya, kejadian akan meningkat 3x lipat pada usia di atas 35 tahun,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *