Media Israel Prediksi Masa Depan Iran Pasca Kematian Presiden Raisi

Gibahin.id – Media Israel memprediksi masa depan Iran setelah kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi. Sebelumnya Raisi tewas dalam kecelakaan helikopter Minggu sore waktu setempat, bersama sejumlah pejabat Iran termasuk Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian

Salah satunya adalah analisis yang dirilis Times of Israel. Media itu membuat artikel berjudul ‘Raisi’s death doesn’t change Iranian policy, but will spark fight for power’.

Times of Israel menyebut kematian Raisi dan Abdollahian tidak akan mempengaruhi konflik di kawasan tersebut. Pasalnya Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang paling berkuasa.

“Meskipun kematian dua pejabat senior Iran merupakan perkembangan dramatis di saat berbagai konflik sedang berkecamuk di kawasan, namun kemungkinan besar hal ini tidak akan mempengaruhi jalannya konflik secara signifikan,” sebut analisis tersebut, dikutip Senin (20/5/2024).

“Sebab keputusan mengenai kebijakan luar negeri dan perang berada di bawah wewenang Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei,” tambahnya.

Laman itu juga memasukkan analisa dari pengamat. Direktur kebijakan di United Against Nuclear Iran, Jason Brodsky, dan Ori Goldberg dari Universitas Reichman di antaranya.

“Presiden Republik Islam adalah pelaksana, bukan pengambil keputusan. Jadi kebijakan Republik Islam, dasar dari kebijakan tersebut, akan tetap sama,” kata Brodsky.

“Tentu saja orang ini, karena dia terpilih dalam pemilu paling tidak demokratis yang pernah dilakukan Republik Islam,” ujar Goldberg.

Semetara The Jerusalem Post juga memberi perhatian khusus dalam artikel berjudul ‘Death of Iranian president in crash unlikely to cause change in regime – analysis’. Kematian mendadak Raisi disebut tak akan mengubah rezim.

“Dengan kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian dalam kecelakaan helikopter Minggu, mereka yang berharap bahwa kematian mendadak mereka akan menyebabkan perubahan rezim di Republik Islam tersebut kemungkinan besar akan kecewa,” demikian laporan The Jerusalem Post.

Komentar  dosen Iran di Universitas Reichman, Meir Javedanfar, juga dimasukkan. Dikatakan bahwa peristiwa ini tidak berdampak apa-apa terhadap perubahan rezim, meski dominan di dalam negeri.

Para ahli juga tidak percaya bahwa kematian Raisi akan berdampak pada permusuhan Iran dengan Israel. Seperti, kelompok proksi Hamas dan Hizbullah akan tetap  berperang dengan Tel Aviv didukung Iran atau Teheran tetap memproduksi senjata nuklir.

“Namun, pada saat yang sama, hilangnya presiden Iran secara tiba-tiba menciptakan kekosongan kekuasaan yang akan dimanfaatkan oleh para tokoh senior,” ujar lama itu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *