Gibahin.id – Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang sebuah sekolah yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di dekat Gaza City, Jalur Gaza, pada Jumat (7/6) waktu setempat. Ini menjadi serangan kedua dalam dua hari terakhir yang dilancarkan Tel Aviv terhadap fasilitas PBB di Jalur Gaza.
Kantor media pemerintah Gaza, yang dikuasai Hamas, melaporkan sedikitnya tiga orang tewas akibat serangan terbaru Israel tersebut.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (8/6/2024), militer Israel menyebut serangannya menargetkan “teroris-teroris” Hamas yang beroperasi dari sebuah kontainer di kompleks sekolah yang dikelola oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di kamp pengungsi al-Shai, Jalur Gaza bagian utara.
Kantor media pemerintah Gaza, dalam pernyataan terpisah, melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur Israel menargetkan sekolah tersebut hingga menewaskan tiga orang dan melukai tujuh orang lainnya.
Serangan udara pada Jumat (7/6) ini terjadi setelah militer Israel menggempur sebuah sekolah lainnya di Jalur Gaza bagian tengah, yang juga dikelola UNRWA, pada Kamis (6/6) waktu setempat. Sedikitnya 37-40 orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.
UNRWA berperan penting dalam operasi penyaluran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang terkepung selama delapan bulan terakhir saat perang berkecamuk antara Israel dan Hamas. Selama perang berlangsung, fasilitas-fasilitas yang dikelola UNRWA dialihfungsikan menjadi tempat penampungan pengungsi perang.
Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas dan militan Gaza lainnya bersembunyi di kompleks sekolah dan rumah sakit di daerah kantong Palestina tersebut. Tuduhan semacam itu telah dibantah mentah-mentah oleh Hamas dan militan Gaza lainnya.
Hamas, dalam pernyataannya, mendesak dilakukannya penyelidikan internasional terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindak kejahatan” dan menuntut “akuntabilitas dan hukuman” bagi para pemimpin Israel.
Banyak gedung-gedung UNRWA di Jalur Gaza yang memiliki cukup ruang untuk menampung banyak orang, dan warga sipil Gaza mengungsi ke sana karena berpikir bahwa fasilitas PBB relatif aman dari pengeboman.
Namun, juru bicara UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada AFP pada Jumat (7/6) waktu setempat bahwa “lebih dari 180 fasilitas UNRWA, banyak di antaranya menjadi tempat perlindungan bagi para pengungsi, telah terkena serangan sejak perang dimulai”.
“Akibatnya, lebih dari 440 orang tewas saat berlindung di bawah bendera PBB,” sebutnya.
Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 36.731 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel sejak perang berkecamuk pada Oktober tahun lalu. Perang dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang di Israel.