Gibahin.id – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui adanya peningkatan ketegangan di perbatasan Israel dan Lebanon, setelah kelompok Hizbullah menembakkan ratusan roket ke arah Israel. Itu dilakukan Hizbullah untuk membalas kematian seorang komandan seniornya. Washington pun menyerukan deeskalasi untuk konflik yang semakin memanas antara Israel dan Hizbullah itu.
Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (13/6/2024), Menteri Pertahanan (Menhan) AS Lloyd Austin telah berbicara via telepon dengan Menhan Israel Yoav Gallant untuk membahas situasi terkini di perbatasan.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menyatakan Washington tidak ingin konflik semakin meluas dengan meningkatnya ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon.
“Kami melihat adanya peningkatan aktivitas di wilayah utara (Israel), dan kami tidak ingin hal ini meningkat menjadi konflik regional yang lebih luas,” ucap Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh, saat berbicara kepada wartawan setempat pada Rabu (12/6) waktu setempat.
Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Situasi ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan konfrontasi lebih luas antara kedua pihak.
Pada Selasa (11/6) tengah malam, serangan udara Israel menewaskan seorang komandan lapangan senior Hizbullah bernama Taleb Abdallah, alias Abu Taleb, dan tiga petempur Hizbullah lainnya di desa Jouaiyya, Lebanon bagian selatan.
Abdallah, menurut salah satu sumber, merupakan komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan lintas perbatasan dengan Israel.
Sebagai respons, Hizbullah melancarkan salah satu serangan terbesarnya terhadap Israel pada Rabu (12/6) waktu setempat. Seorang sumber keamanan setempat menyebut Hizbullah menembakkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel sepanjang Rabu (12/6) — tercatat sebagai jumlah roket yang terbanyak dalam sehari yang ditembakkan Hizbullah ke Israel sejak konflik semakin meningkat tahun lalu.
Hizbullah telah menegaskan bahwa pihaknya akan menghentikan serangan terhadap Israel jika gencatan senjata sungguh-sungguh tercapai di Jalur Gaza.
Singh, dalam pernyataannya, menyebut gencatan senjata di Jalur Gaza “pasti akan mengarah pada deeskalasi ketegangan lebih lanjut (di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel), dan ini merupakan hal yang baik”.
Sementara itu, jenderal top militer AS atau Kepala Staf Gabungan AS Jenderal CQ Brown melakukan pertemuan dengan panglima militer Lebanon, Jenderal Joseph Aoun, di Pentagon pada Rabu (12/6). Pertemuan itu membahas ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel dan tujuan bersama menghindari eskalasi konflik regional.
“AS dan Lebanon memiliki komitmen yang kuat untuk mengupayakan keamanan dan stabilitas yang bertahan lama dan berkelanjutan di kawasan Timur Tengah,” demikian pernyataan Pentagon membahas soal pertemuan kedua jenderal.