Gibahin.id – Amerika Serikat (AS), Eropa, serta negara-negara Arab memberikan peringatan terbaru terkait ketegangan antara Israel dan milisi Lebanon Hizbullah . Hal ini terjadi saat eskalasi keduanya ditakutkan akan menjadi perang yang luas dan terbuka.
Mengutip Associated Press, AS meminta Hizbullah untuk berhenti melancarkan serangan ke wilayah Israel . Washington menyebut bila perang benar-benar pecah, pihaknya akan memberikan bantuan militer pada Tel Aviv.
“Kami akan terus membantu Israel mempertahankan diri; itu tidak akan berubah,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, Minggu, dikutip Senin (1/7/2024).
Kirby menambahkan bahwa peperangan antara Israel dan Hizbullah tidak menjadi keinginan siapapun. Menurutnya, AS akan selalu mencoba opsi-opsi diplomatik untuk meredakan ketegangan.
“Tetapi secara hipotesis, khususnya sehubungan dengan garis perbatasan Utara, sekali lagi, kami ingin tidak ada front kedua yang dibuka, dan kami ingin melihat apakah kami tidak dapat menyelesaikan ketegangan di luar sana melalui proses diplomatik,” tambahnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Prancis, yang merupakan bekas kekuasaan kolonial Lebanon. Paris bersama negara-negara Eropa lainnya juga menjadi penengah dalam konflik Israel-Hizbullah ini, bersama dengan Qatar dan Mesir.
“Prancis tetap berkomitmen penuh untuk mencegah risiko eskalasi di Jalur Biru dan mendorong solusi diplomatik,” tulis pernyataan Wakil Juru Bicara Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, mengutip Jalur Biru sebagai perbatasan Israel dan Lebanon.
Sebelumnya diketahui Israel telah mengindikasikan konflik barunya dengan Hizbullah. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan adanya pemindahan lebih banyak pasukan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Hizbullah sendiri mulai menyerang Israel tak lama setelah perang Gaza meletus Oktober 2023. Kelompok pro-Iran itu mengatakan mereka akan berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.
Di Juni lalu, Hizbullah menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar sejauh ini. Ini dilakukan setelah rudal Israel menewaskan komandan paling senior kelompok itu.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengungkapkan perang ini dapat menjadi bencana besar bagi Lebanon. Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant baru-baru ini di Pentagon, ia menyatakan potensi meluasnya perang karena kemungkinan adanya Iran di belakang Hizbullah.
“Perang lain antara Israel dan Hizbullah dapat dengan mudah menjadi perang regional, yang mempunyai konsekuensi buruk bagi Timur Tengah,” ujarnya.
Mantan diplomat senior AS di Timur Tengah, Gerald Feierstein, mengatakan bahwa Israel kemungkinan masih berupaya menahan diri untuk tidak menyerang. Ia menyebut saat ini Tel Aviv sedang memberikan unjuk kekuatan agar Hizbullah tidak begitu merasa bahwa diri mereka kuat.
“Tampaknya Israel masih mengatur diri mereka sendiri dengan ekspektasi akan terjadi semacam konflik dengan kekuatan yang sama sekali berbeda. Pesan yang disampaikan kepada Hizbullah adalah jangan berpikir bahwa Anda mampu seperti yang Anda kira,” paparnya.