Gibahin.id – Perebutan tiket dari PDIP untuk Pilgub Sumut 2024 semakin memanas. Rekomendasi dari PDIP bakal menjadi tiket terakhir usai PKB resmi bergabung dengan ‘super koalisi’ untuk mengusung Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024.
Bobby Nasution sendiri saat ini sudah diusung enam partai politik, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, NasDem, dan PKB. Berdasarkan penetapan KPU Sumut, enam partai politik tersebut memiliki jumlah 62 dari 100 kursi di DPRD Sumut periode 2024-2029.
Dengan demikian tinggal 38 kursi DPRD lagi yang diperebutkan bacalon untuk dapat bertarung di Pilgub Sumut 2024. Dengan masing-masing PDIP memiliki 21 kursi, PKS 10 kursi, Hanura 5 kursi, Perindo 1 kursi, dan PPP 1 kursi.
Syarat untuk dapat maju di Pilkada sendiri adalah 20 persen dari total kursi do DPRD sesuai dengan Pasal 40 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Sehingga untuk di Pilgub Sumut, bacalon dapat mendaftar ke KPU setelah mengamankan dukungan dari partai dengan jumlah minimal 20 kursi di DPRD Sumut.
Sesuai undang-undang tersebut, maka bacalon yang ingin menjadi penantang Bobby di Pilgub Sumut 2024 harus mendapat tiket dari PDIP yang dapat mengusung sendiri. Saat ini, nama mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan mantan Bupati Tapanuli Utara 2 periode Nikson Nababan bertarung untuk mengamankan tiket dari PDIP.
Sebelum PKB resmi mengusung Bobby pada Kamis (4/7), Pilgub Sumut masih berpotensi diikuti 3 pasangan calon. Sebab gabungan PKS, PKB, Hanura, Perindo maupun PPP dapat mengusung sendiri tanpa PDIP.
Edy Rahmayadi sendiri optimis dirinya bakal diusung PDIP meskipun bertarung merebut tiket terakhir dengan kader banteng. Edy menilai jika sejarah mencatat jika PDIP tidak mesti mengusung kader sendiri di Pilgub Sumut.
“Sangat optimis (diusung PDIP), karena semua yang kita rencanakan, semua yang kita siapkan untuk memenangkan Sumatera Utara ini,” kata Edy Rahmayadi usai menghadiri wawancara di Kantor DPD PDIP Sumut, Jumat (5/7/2024).
Mantan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) ini menilai jika PDIP tidak mempermasalahkan harus mendukung kader atau tidak. Terbukti pada Pilgubsu 2008 dan 2003 sendiri PDIP mengusung bukan kader di Pilgub Sumut.
“PDIP tidak mempermasalahkan itu kader atau tidak, beberapa contoh yang diusung oleh PDIP ada di situ Tri Tantomo bukan kader, kemudian Tengku Rizal Nurdin juga bukan kader, PDIP lebih objektif demi bangsa ini, saya yakin memang itu lah platform nya PDIP,” ucapnya.
Sementara Nikson Nababan menyebut jika dirinya siap melawan siapapun di Pilgub Sumut. Nikson bicara soal track record terkait kesiapannya.
“Berkompetisi dengan siapapun kita siap, tidak ada kata kalah, kita harus menang!” ujar Nikson kepada wartawan usai ikuti tahapan wawancara fit and proper test Bakal Calon Gubernur Sumut di Kantor DPD PDIP Sumut, Jalan Jamin Ginting Medan, Jumat (5/7).
Nikson mengatakan siap menghadapi siapapun karena dia sudah rekam jejak di Pilkada. Nikson sendiri merupakan Bupati Taput dua periode.
“Tentu ini poin-poin penting kerja keras yang selama ini saya kerjakan. Ini bukti sebuah dasar pijakan kita bahwa berkompetisi dengan siapapun kita siap, tidak ada kata kalah, kita harus menang,” tuturnya.