Bangkok – Sebanyak enam jenazah ditemukan di sebuah hotel mewah di pusat kota Bangkok pada Selasa (16/7/2024). Perdana Menteri (PM) Thailand Srettha Thavisin mendatangi hotel itu.
Dikutip dari AP, Rabu (17/7/2024), kepolisian mengidentifikasi korban tewas adalah dua orang Amerika keturunan Vietnam dan empat warga negara Vietnam. Dia juga menyatakan mereka terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan. Penyelidik mengatakan mulut jenazah itu berbusa.
PM Srettha Thavisin mendatangi hotel pada Selasa malam. Dia mengatakan kepada wartawan bahwa insiden tersebut bukanlah perampokan atau penyerangan secara acak.
Dia juga yakin bahwa peristiwa tersebut tidak akan mempengaruhi industri pariwisata Thailand. Saat ini, pemerintah Thailand menanti hasil otopsi.
“Hipotesis kami adalah mereka menelan sesuatu yang membunuh mereka,” kata Srettha.
Dalam konferensi pers di hotel, Kepala Polisi Bangkok Letjen Thiti Sangsawang, membeberkan berdasarkan penelusuran kepolisian para korban memesan beberapa kamar di Hotel Grand Hyatt Erawan dengan tujuh nama.
Di antara mereka, ada yang menginap di lantai yang berbeda dari kamar tempat mereka ditemukan tewas. Polisi masih mencari orang ketujuh yang termasuk dalam pemesanan tersebut.
Dia mengatakan tidak ada tanda-tanda perlawanan. Penghuni ruangan tempat ditemukannya jenazah seharusnya sudah check-out Selasa (16/7) pagi dan barang bawaannya sudah dikemas.
Jenazah itu ditemukan oleh petugas kebersihan yang masuk ke kamar setelah mereka tidak check-out. Menurut petugas kebersihan itu, para tamu ditemukan terkunci dari dalam.
Ada makanan yang dipesan sebelumnya dari layanan kamar. Sebagian makanan masih utuh, tetapi minuman tidak utuh.
Thiti tidak dapat memastikan penyebab kematiannya, namun mengatakan kematian tersebut tampaknya terjadi sekitar 24 jam sebelum polisi tiba di lokasi kejadian pada Selasa malam setelah dipanggil oleh staf hotel.