Jakarta – Jurusan SMA tidak lagi diberlakukan dalam Kurikulum Merdeka . Kabar ini disampaikan sejak Kurikulum Merdeka masih berupa kurikulum prototipe, salah satu opsi kurikulum saat pandemi bagi sekolah yang mau menerapkannya.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo sebelumnya menjelaskan, kurikulum ini dirancang untuk memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa, serta memungkinkan siswa menekuni minatnya secara lebih fleksibel.
Untuk itu, alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 dapat memilih kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya dengan melibatkan peran guru BK.
“Misalnya, siswa yang ingin menjadi insinyur akan boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan, tanpa mengambil Biologi. Ia boleh mengkombinasikan itu dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat dan rencana kariernya,” kata Nino, Senin (20/12/2021).
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikburistek) No 12 Tahun 2024 dijelaskan, struktur mata pelajaran siswa kelas 11 dan 12 kini terbagi atas dua kelompok utama, yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kelompok mata pelajaran pilihan.
Semua mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum wajib dibuka oleh SMA, MA atau yang sederajat. Semua siswa juga wajib mengikutinya.
Sedangkan pada kelompok mata pelajaran pilihan, SMA, MA, atau yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 mata pelajaran pilihan. Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan yaitu 5 jam pelajaran (JP) per minggu atau 180 JP per tahun di kelas 11/160 JP per tahun di kelas 12. Khusus mata pelajaran pilihan Prakarya dan Kewirausahaan, dialokasikan 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun di kelas 11/64 JP per tahun di kelas 12.
Mata Pelajaran Umum Kelas 11 SMA, MA, dan yang Sederajat
Pendidikan Agama Islam/Kristen/Katolik/Buddha/Hindu/Khonghucu dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Sejarah
Seni dan Budaya
– Seni Musik
– Seni Rupa
– Seni Teater
– Seni Tari
Mata Pelajaran Pilihan Kelas 11 dan 12 SMA, MA, dan yang Sederajat
Antropologi
Bahasa Arab
Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Bahasa Jepang
Bahasa Jerman
Bahasa Korea
Bahasa Mandarin
Bahasa Prancis
Biologi
Ekonomi
Fisika
Geografi
Informatika
Kimia
Matematika Tingkat Lanjut
Sejarah Tingkat Lanjut
Sosiologi
Prakarya dan Kewirausahaan (budi daya, kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)
Mata pelajaran lainnya yang dikembangkan sesuai sumber daya yang tersedia.
Sekolah wajib menyediakan minimal 1 jenis mata pelajaran seni. Khusus pada sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau sekolah seni, maka mata pelajaran Olahraga atau Seni dapat dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA/sederajat tersebut.
Sedangkan bagi mata pelajaran lain yang dikembangkan sesuai sumber daya yang tersedia dapat dialokasikan sampai 25 JP per minggu atau setara dengan 5 mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan sekolah.
Mata Pelajaran IPA dan IPS di Kelas 10 SMA, MA, dan yang Sederajat
Pada kelas 10 SMA, MA, atau yang sederajat, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran yang lebih spesifik. Sekolah dapat menentukan pengorganisasian muatan pelajaran sendiri.
Opsinya yakni:
1. Mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi
2. Mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah
3. Mengajarkan muatan IPA atau IPS secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran IPA atau IPS tersebut.
Nah, itulah mata pelajaran SMA, MA, dan yang sederajat setelah jurusan SMA seperti IPA, IPS, dan Bahasa ditiadakan. Semoga bermanfaat, detikers.