Gibahin.id – Kesedihan mendalam Jennifer Coppen makin terlihat ketika mengiringi peti jenazah Dali Wassink sebelum proses kremasi. Jennifer berkali-kali mengungkapkan Dali adalah sosok yang baik dan sopan, mereka tak akan melupakannya.
Yitta Dali Wassink dikremasi di Krematorium Kertha Semadi, Kuta Selatan, Bali pada Jumat (19/7/2024) malam. Dilihat dari gibahin.id , Jennifer Coppen, Kamari, keluarga dan kerabat terus mendampingi Dali hingga peristirahatan terakhirnya.
1. Janji dan Kata Perpisahan Jennifer Coppen
Jennifer Coppen sejak di rumah duka Dali Wassink memberikan beberapa kata perpisahan di samping jenazah suami. Meski terisak, Jennifer Coppen janji akan berusaha kuat melepas kepergian Dali Wassink.
“Tidurlah dengan tenang. Ini sangat menyakitkan, tapi aku mencoba kuat untuk mu,
untuk keluarga dan untuk putrimu,” janji Jennifer Coppen saat berada di rumah duka.
Fly high! Bahagialah di atas sana,” lanjut Jennifer Coppen dengan suara bergetar
Perempuan yang hari ini berulang tahun ke-23 kembali mengucapkan kalimat perpisahan sebelum jenazah Dali Wassink dikremasi.
“kami tidak akan pernah melupakanmu,” janji Jennifer Coppen.
2. Lambaian Tangan Kamari di Peti Jenazah Dali
Kamari putri Jennifer Coppen dan Dali Wassink yang belum genap setahun juga hadir. Momen Jennifer menggendong Kamari mendekat ke jenazah Dali membuat banyak yang melihatnya ikut menangis.
Kamari terlihat memukul peti jenazah mendiang ayahnya dengan telapak tangannya yang mungil. Momen itu membuat saudari dan ibunda Dali Wassink semakin menangis dan ikut melambaikan tangan ke arah Kamari.
Semasa hidupnya, Dali Wassink dikenal sebagai ayah yang sangat andil dalam mengurus putri kecilnya. Tidak hanya mengajak bermain, Dali Wassink juga memasak menu MPASI dan menyuapi Kamari.
3. Jennifer Coppen Bersandar di Peti Jenazah Dali
Jennifer Coppen terlihat menyandarkan kepalanya di ujung peti jenazah Dali Wassink sebelum di kremasi. Jenni terisak ketika ikut mendorong peti ke dalam tungku.
4. Jennifer Coppen Pingsan
Suasana semakin sendu ketika Jennifer Coppen memencet sebuah tombol tanda kremasi dilakukan. Terdengar suara embusan gas yang cukup kencang menandakan perapian di tungku kremasi menyala.
Jennifer Coppen yang semula termenung sambil terus menangis di sudut tungku terlihat semakin lemas dan pingsan. Sahabat dan keluarga yang berada di dekatnya langsung mengevakuasi dan menggendong Jennifer Coppen sedikit menjauh dari tungku.