Wapres AS Tak Akan Pimpin Sesi Pidato Netanyahu di Kongres, Kenapa?

Washington DC – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris tak akan memimpin sesi pidato penting Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu di hadapan Kongres AS, yang dijadwalkan pada Rabu (24/7) waktu setempat. Apa alasannya?

Seperti dilansir CNN dan Reuters, Selasa (23/7/2024), seorang sumber yang memahami masalah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa Harris tidak akan menghadiri sidang gabungan Kongres AS pada Rabu (24/7) waktu setempat, di mana Netanyahu akan berpidato di hadapan para anggota DPR dan Senator AS.

Undangan untuk berpidato di hadapan Kongres AS menjadi kehormatan langka yang umumnya hanya diperuntukkan bagi sekutu terdekat Washington.

Keputusan Harris untuk melewatkan pidato Netanyahu dinilai menggarisbawahi ketegangan hubungan antara pemerintahan Presiden Joe Biden dan Netanyahu, ketika perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza telah semakin memicu kritikan dari kelompok sayap kiri.

Harris kini diunggulkan untuk menjadi calon presiden (capres) terbaru mewakili Partai Demokrat dalam pemilu November mendatang, setelah Biden mengumumkan mundur dari pencapresan pada 21 Juli kemarin. Biden juga telah menyatakan dukungannya untuk Haris maju sebagai capres AS.

Seorang ajudan Harris, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa sang Wapres AS tidak akan bisa hadir dan memimpin sesi pidato Netanyahu dalam sidang gabungan Kongres AS karena dia harus melakukan perjalanan ke Indianapolis pada Rabu (24/7) untuk menghadiri acara yang dijadwalkan sebelumnya.

Sesi pidato Netanyahu akan dipimpin oleh Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Ben Cardin, jika Harris tidak hadir.

Disebutkan juga oleh ajudan Harris tersebut bahwa sang Wapres AS akan melakukan pertemuan langsung dengan Netanyahu, pekan ini, di Gedung Putih. Tanggal pertemuan keduanya belum diumumkan secara resmi.

Namun dijelaskan bahwa pertemuan antara Harris dan Netanyahu itu akan dilakukan disebut secara terpisah dengan pertemuan yang telah dijadwalkan sebelumnya antara Biden dan PM Israel tersebut. Biden saat ini sedang dalam masa pemulihan dari COVID-19.

Pertemuan bilateral antara Harris dan Netanyahu ini akan menuai sorotan publik karena menandai pertemuan pertama sang Wapres AS dengan seorang pemimpin negara asing sejak Biden mundur dari pilpres AS.

Apa yang Akan Dibahas Harris dalam Pertemuan dengan Netanyahu?

Lebih lanjut, dijelaskan oleh ajudan Harris bahwa Wapres AS itu diperkirakan akan “melanjutkan keterlibatan intensifnya dalam konflik di Gaza”.

Ditekankan oleh ajudannya bahwa Harris diharapkan akan menggarisbawahi komitmen untuk memastikan Israel bisa mempertahankan diri, mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, dan menegaskan kembali kekhawatiran soal situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Disebutkan juga oleh sang ajudan bahwa Harris membahas upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam pertemuan dengan Netanyahu.

Menurut sang ajudan, Harris juga akan menyampaikan keprihatinannya kepada Netanyahu atas situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana lebih dari 39.000 orang tewas akibat rentetan serangan militer Israel selama sembilan bulan terakhir.

“Kami mengantisipasi Wakil Presiden akan menyampaikan pandangannya bahwa sudah waktunya perang berakhir dengan cara yang membuat Israel aman, semua sandera dibebaskan, penderitaan warga sipil Palestina di Gaza berakhir, dan rakyat Palestina bisa menikmati hak mereka untuk mendapatkan martabat, kebebasan, dan menentukan nasib mereka sendiri,” jelas ajudan Harris.

“Dan mereka akan membahas upaya-upaya untuk mencapai perjanjian mengenai kesepakatan gencatan senjata,” imbuhnya.

Postingan akun media sosial Kedutaan Besar Israel menyebut Netanyahu telah mendarat di Washington DC pada Senin (22/7) sore waktu setempat. Dia dijadwalkan akan bertemu keluarga para sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, termasuk warga negara AS, pada malam harinya.

Dia juga akan bertemu para pemimpin Kongres AS pada Rabu (24/7) waktu setempat, termasuk Ketua DPR AS Mike Johnson, Pemimpin Minoritas DPR AS Hakeem Jeffries, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell.

Netanyahu, menurut seorang sumber pejabat AS, dijadwalkan bertemu Biden pada Kamis (25/7) mendatang. Namun tanggal pertemuan keduanya masih tentatif mengingat Biden masih dalam pemulihan usai terkena COVID-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *