Tel Aviv – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel menyerang musuh-musuhnya dan “terus maju menuju kemenangan” ketika negara Yahudi itu tengah menantikan serangan balasan dari Iran dan sekutunya. Netanyahu juga menegaskan Tel Aviv siap untuk “bertahan dan menyerang”.
Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (8/8/2024), Netanyahu mengatakan bahwa Israel “bertekad untuk mempertahankan diri” menyusul ancaman pembalasan setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon dan kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran pekan lalu.
“Kita terus maju menuju kemenangan,” cetus Netanyahu saat berbicara di hadapan para personel baru saat pelantikan militer Tel Hashoma di Tel Aviv, pada Rabu (7/8) waktu setempat.
“Saya mengetahui bahwa warga Israel khawatir, dan saya meminta satu hal dari Anda: bersabar dan berkepala dingin,” ucapnya.
“Kita bersiap baik untuk bertahan dan menyerang. Kita menyerang musuh-musuh kita dan bertekad untuk mempertahankan diri kita,” tegas Netanyahu.
Israel telah mengaku bertanggung jawab atas kematian Shukr dalam serangan yang menghantam pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli lalu. Namun Tel Aviv belum memberikan komentar apa pun terkiat kematian Haniyeh dalam serangan di Teheran pada 31 Juli lalu.
Namun, baik Iran maupun Hamas menyalahkan Israel atas kematian Haniyeh, dan bersama dengan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon, telah bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Tel Aviv.
Secara terpisah, juru bicara pemerintah Israel David Mencer mengatakan kepada wartawan setempat bahwa Tel Aviv akan mampu mempertahankan dirinya.
“Negara ini mampu mempertahankan diri, dan tentu saja, dengan cara-cara yang telah disaksikan oleh musuh-musuh kita, namun juga dengan cara-cara yang belum pernah mereka lihat,” tegasnya.
“Kami mengetahui bagaimana menghadapi ancaman Iran ini… bersama dengan sekutu-sekutu kami, kami mampu melawan mereka,” ujar Mencer.