Jakarta – Situasi di Timur Tengah semakin memanas dan diprediksi akan semakin menggila. Sejumlah fakta baru terkait perang di Arab pun bermunculan.
Berikut update terkait situasi di wilayah tersebut, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Senin (12/8/2024).
1.Kapan Iran Serang Langsung Israel?
Iran telah sesumbar akan membalas dendam ke Israel atas kematian mantan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran beberapa waktu lalu. Dalam update terbaru, intelijen Israel mengungkap serangan langsung akan dilakukan Iran 15 Agustus.
“Komunitas intelijen Israel yakin Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran,” lapor Al-Arabiya English, melansir Axios yang mengutip dua sumber.
“Serangan Iran dapat terjadi sebelum 15 Agustus,” tambahnya menyebut serangan bakal dilakukan beberapa hari.
Timur Tengah sendiri telah berada dalam kondisi siaga tinggi sejak pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon, oleh Israel. Pembunuhan Haniyeh di Teheran pada akhir Juli juga menambah panas situasi.
Meskipun Israel telah mengonfirmasi tanggung jawab atas pembunuhan Shukr, Israel belum mengakui keterlibatannya dalam kematian Haniyeh.
Namun dalam laporan Anadolu Agency, mengutip laporan Jewish Chronicle, pembunuhan itu dilakukan oleh dua warga negara Iran, anggota unit keamanan Ansar al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang direkrut mata-mata Israel Mossad.
2. Iran Mulai Stok Rudal Jelajah
Kantor berita resmi Iran, Tasnim, mengatakan Angkatan Laut Iran telah memperoleh rudal jelajah baru yang tidak terdeteksi. Rudal itu dikatakan memiliki hulu ledak yang sangat eksplosif.
“Rudal-rudal itu dapat menyebabkan kerusakan yang luas dan menenggelamkan targetnya,” kata Tasnim.
“Selain rudal jelajah, Angkatan Laut Iran juga telah menambahkan sejumlah pesawat nirawak tempur dan pengintaian baru, sistem peperangan elektronik, dan radar angkatan laut,” tambah laman itu.
Peningkatan kekuatan militer terjadi saat Iran terus mengancam akan melakukan pembalasan yang sengit atas pembunuhan Ismail Haniyeh dari Hamas pada 31 Juli di Teheran. Ini membuat Israel dalam keadaan siaga tinggi.
3. Pemimpin Eropa Minta Iran Tahan Diri
Prancis, Jerman, dan Inggris telah meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri. Para pemimpin ketiga negara Eropa mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan “de-eskalasi dan stabilitas regional” di Timur Tengah dan mendesak gencatan senjata.
“Kami menyerukan Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan yang akan semakin meningkatkan ketegangan regional dan membahayakan peluang untuk menyetujui gencatan senjata dan pembebasan sandera,” demikian bunyi pernyataan pada Senin, dikutip Al Jazeera.
Pernyataan tersebut ditandatangani oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Ketiganya juga mendukung dorongan terbaru oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk menjadi perantara kesepakatan guna menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama 10 bulan antara Israel dan Hamas.
“Pertempuran harus segera berakhir, dan semua sandera yang masih ditahan oleh Hamas harus dibebaskan,” lanjut pernyataan tersebut.
“Masyarakat Gaza membutuhkan pengiriman dan distribusi bantuan yang mendesak dan tanpa hambatan,” tegasnya.
4. Israel Serbu Lebanon
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon telah mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa dua orang tewas di kota Naqoura di Lebanon Selatan. Mereka tewas saat Israel melancarkan serangan ke wilayah itu dengan drone.
Keadaan tetap tegang di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon saat Israel bersiap menghadapi pembalasan Hizbullah atas pembunuhan salah satu komandannya, Fuad Shukr, dalam serangan di Beirut minggu lalu. Laporan terbaru dari media Israel mengatakan bahwa penduduk kota-kota di Israel Utara telah diperintahkan untuk tinggal di dekat tempat perlindungan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
5. Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel
Sementara itu, kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, membombardir pangkalan militer Israel, akhir pekan kemarin. Hizbullah mengumumkan meluncurkan pesawat nirawak bermuatan peledak setelah terbunuhnya seorang komandan Hamas di Lebanon selatan sehari sebelumnya.
“Pejuang Hizbullah meluncurkan skuadron pesawat nirawak bermuatan peledak di pangkalan Michve Alon dekat kota Safed di Galilea,” muat AFP mengutip sebuah pernyataan.
“Sebagai tanggapan atas serangan dan pembunuhan yang dilakukan oleh musuh Israel di kota Sidon,” tambahnya.
Kantor media Hizbullah juga membenarkan hal ini. Serangan ini adalah pertama kalinya kelompok itu menargetkan pangkalan tersebut.
Kekerasan lintas batas pecah karena perang Gaza selama sepuluh bulan. Setidaknya sekitar 562 orang di Lebanon tewas, di mana sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah dengan 116 adalah warga sipil.
6. Kapal Perang AS Menuju Timur Tengah
Di sisi lain, AS merespon cepat eskalasi di kawasan Arab. Ini merupakan bentuk dukungan bagi sekutu utama AS, Israel, setelah Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon berjanji membalas pembunuhan yang dilakukan ke pemimpin Hamas dan Hizbullah.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kelompok kapal induk untuk mempercepat kedatangannya di Timur Tengah, Minggu. Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan ini karena meningkatnya ketegangan yang “menimbulkan kekhawatiran akan perang di seluruh kawasan” Arab.
“Menhan Austin memerintahkan kelompok penyerang kapal induk yang dipimpin oleh USS Abraham Lincoln, dan dilengkapi dengan jet tempur F-35, untuk mempercepat transitnya ke kawasan tersebut,” kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder, dikutip AFP.
Ia mengatakan Austin juga telah berbicara dengan mitranya dari Israel Yoav Gallant. Pentagon pun telah memerintahkan kapal selam rudal berpemandu USS Georgia ke daerah tersebut.
“Pentingnya mengurangi kerugian warga sipil, kemajuan menuju pengamanan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza, dan upaya untuk mencegah agresi oleh kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran di wilayah tersebut,” kata Ryder.
Perlu diketahui, perang Gaza telah membuat 40.000 orang di wilayah Palestina itu tewas. Selain Iran dan Hizbullah, Houthi di Yaman juga memberikan sejumlah serangan karena protes terhadap perang yang dilakukan.
7. Gencatan Senjata Gaza
Pada 15 Agustus, tanggal yang sama dengan rencana Iran menyerang Israel, akan digelar negosiasi baru perang Gaza. Negosiasi baru ini ditetapkan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar.
Israel telah mengonfirmasi akan berpartisipasi dalam perundingan tersebut, sementara Hamas memberin kode meminta mediator menyetujui proposal gencatan senjata 31 Mei dibanding membuat baru.
“Hamas meminta para mediator untuk mengajukan rencana guna mengimplementasikan apa yang telah disepakati oleh gerakan pada 2 Juli 2024, berdasarkan visi Presiden Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters.
“Para mediator harus menegakkan hal ini terhadap penjajah (Israel) daripada melanjutkan putaran negosiasi lebih lanjut atau proposal baru yang hanya akan memberi perlindungan terhadap agresi penjajah dan memberikan lebih banyak waktu bagi mereka untuk melanjutkan genosida terhadap rakyat kami,” tambah pernyataan tersebut.
Hamas mengatakan telah menunjukkan fleksibilitas selama proses negosiasi, tetapi tindakan Israel, termasuk apa yang disebut Hamas sebagai pembunuhan pemimpin kelompok itu, Ismail Haniyeh, di Teheran akhir bulan lalu, menunjukkan bahwa Israel tidak serius mengejar kesepakatan gencatan senjata. Adapun Israel tidak mengakui atau mengklaim tanggung jawab atas kejadian tersebut.
8. Israel Bom Kamp Pengungsian Gaza saat Salat Subuh
Israel masih terus melanjutkan serangan brutal ke Gaza, Palestina. Terbaru, Tel Aviv menyerbu sebuah masjid yang berada di sekolah di wilayah pesisir Palestina itu, menewaskan 93 orang.
Pertahanan Sipil Gaza mengatakan saat serangan, warga tengah melaksanakan salat subuh di kompleks Al-Tabi’in di lingkungan Al-Daraj di bagian Timur Kota Gaza.
“Kami menemukan sedikitnya 90 orang yang tewas. Banyak dari mereka yang terluka, banyak yang masih belum teridentifikasi,” ujar juru bicara Mahmoud Basal kepada CNN.
Sebuah video yang direkam setelah serangan itu menunjukkan sejumlah besar mayat berserakan di tanah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi bahwa serangan itu mengenai sebuah sekolah. Sekolah itu, menurut IDF, merupakan pusat komando Hamas yang disembunyikan.
IDF mengatakan bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menyebutkan sekitar 20 pejuang Hamas dan Jihad Islam beroperasi dari gedung tersebut. IDF juga membantah jumlah korban tewas yang diberikan oleh otoritas Gaza.
9. Sekutu Dekat Putin Warning PD3
Di sisi lain, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko memperingatkan dunia soal terjadinya Perang Dunia III (PD3). Dalam sebuah pertemuan dengan menteri dalam negeri CIS, Lukashenko memperingatkan bahwa AS memiliki niat jahat dengan menggunakan konflik di Timur Tengah untuk memulai perang dunia baru.
“Tuhan melarang, mereka dapat menggunakan situasi konflik di Timur Tengah untuk memicu perang dunia baru. Mereka siap untuk bertindak sejauh itu,” kata Lukashenko dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan kantor berita BelTA.
Sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin ini menyebut kebijakan AS di dunia tampaknya telah diatur sedemikian rupa di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden saat ini.
“Telah ditetapkan: mereka adalah kawan dan mereka adalah lawan, yang ini adalah anak seorang …, tapi anak kita, dan yang itu adalah musuh. Jika rezim berubah, akan seperti di Afghanistan. Akan persis seperti di Afghanistan. Bukan untuk pertama kalinya. Mereka perlu melancarkan semacam perang demi perubahan rezim,” katanya.
Ia menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam propaganda melawan AS atau beberapa sekutu tradisional negara-negara CIS lainnya.
“Anda harus bersahabat dengan semua orang dan membangun hubungan dengan semua orang yang menginginkannya. Namun, jangan sia-siakan apa yang telah kita ciptakan dalam beberapa tahun terakhir. Ini sangat bergantung pada kita – penegak hukum. Banyak hal bergantung pada kita. Pikiran ini muncul dalam pikiran saya dalam perjalanan ke pertemuan ini,” tambah Lukashenko.