Jakarta – Pekan lalu, tim kampanye Donald Trump blak-blakan menyebut kelompok hacker Iran menyerang sistem mereka. Informasi itu langsung bikin gempar dan menimbulkan kekhawatiran bahwa Iran berencana mengacaukan pemilu Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, Microsoft sudah memberikan peringatan atas upaya pembobolan dari grup hacker Iran. Terbaru, Google turut angkat bicara.
Kelompok Analisa Ancaman Google pada pekan ini mempublikasikan laporan tentang APT42, kelompok yang secara agresif membobol kampanye kandidat presiden AS dari Partai Republik maupun Demokrat.
Selain itu, laporan Google juga menyebut APT42 menargetkan militer, pemerintah, dan organisasi diplomasi Israel, dikutip dari Wired, Kamis (15/8/2024).
APT42 dipercaya sebagai kelompok hacker yang bekerja untuk Revolutionary Guard Corps Iran (IRGC). Kelompok itu menargetkan banyak orang yang terafiliasi dengan Trump dan Presiden AS Joe Biden.
Adapun orang-orang yang menjadi target termasuk pegawai pemerintahan saat ini maupun yang sudah tak lagi menjabat.
“Dalam hal pembobolan, mereka menyerang semua pihak,” kata John Hultquist, pemimpin firma keamanan siber Mandiant, unit bisnis Google yang berhubungan erat dengan Kelompok Analisa Ancaman Google.
Hultquist mengatakan hal ini tidak mengherankan. Pasalnya, APT42 juga menargetkan kampanye Biden dan Trump pada pemilu AS 2020.
APT42 dikatakan sama rata ingin menyerang semua kandidat presiden AS 2024. Sebab, pemerintah Iran memiliki kepentingan dengan politik AS.
“Mereka tertarik dengan kedua kandidat, sebab para calon presiden AS akan menentukan masa depan kebijakan AS di Timur Tengah,” kata Hultquist.
Penasihat Trump, Roger Stone, sebelumnya mengatakan telah mendapat peringatan dari Microsoft dan FBI bahwa akun Microsoft dan Gmail miliknya telah dibobol hacker.
Google mengatakan telah memblokir upaya hacker login ke akun-akun pejabat kampanye kandidat presiden. Raksasa mesin pencari itu juga mengaku telah memberikan peringatan kepada para target peretasan.
FBI juga sudah turun tangan dengan melakukan investigasi penyerangan phishing ke kandidat presiden AS pada Juni lalu.