Jakarta – Ukraina makin menggila dalam serangan pembalasan ke Rusia. Pasukan Ukraina mengatakan telah menyerang jembatan kunci kedua di wilayah Kursk, Rusia, dan menghancurkannya.
Ini bertujuan untuk mengganggu rute pasokan Moskow. Serangan Kyiv tersebut merupakan bagian dari serangan “yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Ukraina”, yang sudah berlangsung selama dua minggu.
“Minus satu jembatan lagi,” kata Komandan Angkatan Udara Ukraina Mykola Oleshchuk di Telegram, dikutip dari AFP, Senin (19/8/2024).
“Penerbangan Angkatan Udara terus merampas kemampuan logistik musuh dengan serangan udara presisi,” tambahnya seraya memuat video udara ledakan yang menghancurkan jembatan di dekat kota Zvannoye, Rusia.
Tidak jelas kapan Ukraina melancarkan serangan itu. Oleshchuk tidak menyebutkan tanggalnya.
Meski begitu, para blogger militer Rusia juga memberi bukti bagaimana foto-foto kehancuran terlihat di jembatan itu. Namun, dimuat laman yang sama, ini sepertinya terjadi Sabtu waktu setempat.
Pada hari Jumat, Ukraina juga mengumumkan telah menghancurkan jembatan terpisah di kota tetangga Glushkovo. Ini pun diakui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
“Orang-orang kami melakukan pekerjaan yang hebat di semua bidang,” katanya dalam pidato malamnya hari Minggu.
Di saat yang sama, ia mengulangi seruannya untuk pengiriman peralatan utama yang lebih cepat. Khususnya kepada Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS).
Kyiv mengirim pasukan dan kendaraan lapis baja melintasi perbatasan pada 6 Agustus. Ini menjadi serangan terbesarnya di wilayah Rusia sejak Kremlin melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Sementara itu, serangan terhadap kedua jembatan yang terletak di sungai Seym yang berkelok-kelok melalui Kursk, telah membuat Rusia memiliki pilihan terbatas untuk menyeberangi sungai di daerah tersebut. Moskow juga mengatakan penghancuran salah satu jembatan telah menghambat upaya evakuasi.
“Lebih dari 120.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak pertempuran dimulai,” kata pejabat pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia Rebut Wilayah Pokrovsk Ukraina
Meski begitu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukannya telah merebut wilayah Svyrydonivka, Ukraina. Ini merupakan pemukiman garis depan, sekitar 15 kilometer (sembilan mil), dari Pokrovsk.
Pokrovsk terletak di persimpangan jalan utama yang memasok pasukan Ukraina dan kota-kota di seluruh garis depan timur. Wilayah itu telah lama menjadi target tentara Rusia.
Kepala administrasi militer Pokrovsk, Sergiy Dobryak, memperingatkan awal minggu ini bahwa Rusia berada sedikit lebih dari 10 kilometer (km) dari pinggiran kota dan mendesak penduduk yang tersisa untuk mengungsi. Pasukan Rusia telah bergerak perlahan menuju Pokrovsk selama berbulan-bulan, merebut serangkaian desa kecil saat mereka berusaha mencapai pinggiran kota.
Serangan di Kyiv
Sebelumnya pada hari Minggu, pasukan Ukraina mengatakan mereka telah menggagalkan serangan rudal Rusia di ibu kota Kyiv. Di mana sirene serangan udara berbunyi sebelum fajar.
“Ini adalah serangan rudal balistik ketiga di ibu kota pada bulan Agustus dengan jeda waktu enam hari di antara setiap serangan,” tulis Administrasi Militer Kota Kyiv di Telegram setelah serangan dini hari tersebut.
Tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan dari serangan tersebut. Pemerintah Kyiv pun berujar kemungkinan serangan melibatkan “rudal balistik Korea Utara (Korut) jenis KN-23”.
Awal bulan ini, Zelensky memuji pasukannya karena menyerang fasilitas minyak di Rusia, dengan mengatakan serangan itu akan membantu mengakhiri konflik dengan “adil”.
Di tempat lain, otoritas Ukraina di wilayah Donetsk mengatakan empat warga sipil tewas dan banyak lainnya terluka akibat serangan udara Rusia.