Sederet Musisi Tetap Suarakan Peringatan Darurat Saat Konser

Jakarta – Berbagai musisi tetap menyerukan Peringatan Darurat di atas konser mereka sepanjang akhir pekan, meski ramai isu pelarangan nuansa politik dari penyelenggara.
Beberapa musisi yang tampak menampilkan poster Peringatan Darurat sebagai pengingat dan seruan untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi adalah band GIGI, Nadin Amizah, Hindia, Isyana Sarasvati, Danilla Riyadi, Juicy Luicy, dan Reality Club.

Aksi para musisi tersebut pun viral di media sosial, baik mereka unggah sendiri ataupun repost, atau dari unggahan penonton di media sosial.

Sejumlah musisi sebelumnya buka suara dan mengatakan mulai ada pelarangan untuk membawa atribut ataupun segala sesuatu terkait politik dari penyelenggara acara. Salah satu yang viral di media sosial pada Sabtu (24/8) adalah tangkapan layar dari Instagram Story Nadin Amizah dan Fiersa Besari.

“Seperti yang sudah diprediksi oleh @wordfangs [Baskara Putra/Hindia] bahwa beberapa acara melalui panitianya melarang performer menampilkan materi multimedia yang berunsur politik. Shame,” tulis Nadin.

“Untuk memisahkan seni dari politik dan politik dari seni adalah upaya yang represif dan bodoh. Got someone from the government on your back, babe?” lanjutnya.

Sementara itu, Fiersa Besari menampilkan tangkapan layar dari manajernya yang menampilkan chat dari penyelenggara acara bahwa para penampil diminta untuk tidak menampilkan “unsur kampanye, gimick-gimick terkait isu politik, baik berupa lagu, narasi, konten visual, serta speech di atas panggung”.

Sementara itu, organisasi Koalisi Seni sempat mengumumkan kepada para seniman untuk tetap waspada seiring kondisi politik yang tidak menentu dalam beberapa hari terakhir.

Koalisi Seni meminta kepada para seniman untuk melapor ke kebebasanberkesenian.id bila mengalami intimidasi “saat bersuara melalui karya”.

Poster Peringatan Darurat dengan lambang Garuda Pancasila berlatar biru menggema di media sosial usai Baleg DPR sepakat mengesahkan RUU Pilkada. Poster Peringatan Darurat merupakan potongan video yang diunggah akun YouTube EAS Indonesia Concept.

Potongan video tersebut digunakan oleh publik sebagai bentuk perlawanan kepada DPR yang kadung menyepakati RUU Pilkada, pada Rabu (21/8).

Perlawanan itu dilakukan sebagai bentuk akumulasi kemarahan publik lantaran RUU Pilkada yang disepakati oleh Baleg DPR dinilai bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *