Jeka Saragih Latihan Bareng Figur Publik Indonesia di Warrior Workout

Jeka – Atlet UFC Indonesia, Jeka Saragih, memberi latihan olahraga MMA di acara Warrior Workout. Acara ini dihadiri beberapa publik figur ternama.
Setelah gelaran program Warrior Workout pada Juli lalu, pencinta UFC di Indonesia kembali mendapatkan pengalaman berlatih olahraga MMA di Jakarta pada Minggu siang (1/9) bersama satu-satunya petarung asal Indonesia di UFC, Jeka Saragih.

Kali ini, Jeka tak hanya berbagi teknik-teknik dasar tapi juga berbagi pengalamannya berlatih dengan menu pelatihan di Amerika yang mampu membuatnya menembus karier internasional sebagai petarung UFC.

Dari ribuan atlet MMA di seluruh dunia yang menginginkan berlaga di UFC, Jeka telah membuktikan bahwa atlet Indonesia dapat bersaing di level tertinggi dengan kerja keras dan dedikasi. Karena hanya petarung terbaik yang bisa mencapai arena Octagon UFC, menjadikannya simbol tertinggi kesuksesan dalam dunia MMA.

Popularitas UFC di kalangan selebritis dan atlet internasional juga semakin menegaskan status UFC sebagai ajang olahraga teratas. Selebritis internasional seperti Jared Leto, Mark Wahlberg, Drake, dan Mbappe menghadiri acara UFC, yang tiketnya sendiri bisa mencapai miliaran rupiah.

Di Indonesia, popularitas UFC juga terus meroket. Tak mengherankan juga jika peserta di Warrior Workout yang telah digelar ketiga kalinya ini juga cukup membludak. Workshop yang direncanakan hanya berlangsung 2 sesi, terus berlanjut hingga sesi ke-3.

Beberapa wajah figur publik yang meminati olahraga MMA seperti Daffa Wardhana, Roy Ricardo, dan Bastian Steel terlihat hadir dan serius mengikuti latihan dan pengalaman sparring langsung dengan Jeka Saragih.

Aktor Daffa Wardhana yang memang memiliki dasar bela diri Brazilian Jiu-Jitsu sangat terkesan dengan pengalaman berlatih yang berintensitas tinggi dan memacu adrenalin bersama Jeka Saragih. Menurutnya Warrior Workout sangat seru dan membuatnya terinspirasi lebih karena ada figur atau sosok yang dianggapnya paling inspiratif di MMA Indonesia.

“Merasakan kak Jeka mengajar di depan, membuat kita semua peserta semakin semangat. Bahkan saat mencoba sparring grappling dengan Jeka, kerasa banget muscle build dia memang beda, mulai dari balance sampai pressure pointnya yang luar biasa ketat dan bikin gue sulit bergerak. Menurut gue, Jeka sudah berada in another level dan UFC bukan hanya sekadar fight tapi juga soal industri dan ekosistem. Di setiap fight selalu ada hal baru yang bisa diomongin, ada hiburan yang baru, drama, psywar, dan full of surprises!” kata Daffa.

Lain lagi dengan Bastian Steel yang sempat menyaksikan langsung pertarungan debut UFC Jeka Saragih di arena Oktagon Las Vegas Amerika Serikat saat berhasil mengalahkan petarung Brazil Lucas Alexander pada November 2023 silam.

“Hari ini melihat teman-teman berlatih bareng Jeka Saragih seru banget dan merasa agak cemburu, karena nggak bisa ikut latihan langsung secara penuh, ikut grappling seru banget dan intens, dan bikin gue mau latihan terus. Semoga Jeka ini bisa terus ada waktu untuk bisa bikin workshop kayak gini. Tapi ada workshop atau nggak, sepertinya aku akan tetap latihan terus,” ucap Bastian.

“Dari dulu memang aku suka banget combat sport. Dari kecil suka nonton tinju dan lain-lain sampai akhirnya ketemu UFC yang ternyata sangat menyenangkan. Karena memang tarungnya bebas, ada grappling, ada boxingnya juga, ada muay thai, dan lain-lain, tapi juga ada drama-drama yang membuat kita tertarik terus pengen menonton UFC. Jadi UFC memang keren banget!” ungkapnya.

Jeka mengakui bahwa jalan menuju UFC sama sekali tidak mudah, namun pengalaman UFC telah mendorongnya naik ke level yang lebih tinggi. Ia memacu diri untuk terus disiplin menjalani menu latihan yang sangat ketat dan keras.

“Dengan fasilitas berlatih yang lengkap di Amerika, saya bisa dilatih langsung oleh pelatih MMA terbaik dunia, latihan sparring dengan petarung terbaik dunia yang mempertajam keterampilan dan membuat saya lebih tangguh secara mental maupun fisik. Tinggal saya yang harus berjuang setiap hari untuk meningkatkan diri agar bisa mempertahankan tempat di UFC,” kata Jeka.

“Dengan standar yang sangat tinggi di UFC, kalau jelek, kamu bisa mati. Setiap kali masuk oktagon, kita mempertaruhkan hidup dan mati. Satu pukulan di UFC bisa mengubah hidup kita selamanya,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *