Jakarta – Novelis asal Lebanon Elias Khoury yang memperjuangkan Palestina meninggal di usia 76 tahun. Dia dikenal sebagai salah satu intelektual Lebanon yang paling terkemuka.
Selama berbulan-bulan terakhir, Elias Khoury telah sakit dan berada di masa pemulihan. Dilansir dari harian Al-Quds Al Arabi tempat ia bekerja, ia diketahui keluar-masuk rumah sakit.
Sepanjang kariernya, novelis Lebanon menulis artikel di berbagai media Arab selama lima dekade terakhir yang membuatnya terkenal di penjuru benua Arab.
Dua hari setelah perang Israel-Hamas yang meletus sejak 7 Oktober 2023, ia menulis sebuah artikel di harian Al-Quds Al-Arab yang berjudul Its Palestine. Dia menulis bahwa penjara terbuka terbesar, Getto Gaza yang terkepung telah melancarkan perang melawan Israel, menduduki pemukiman, dan memaksa para pemukim untuk melarikan diri.
Lahir di Beirut pada 12 Juli 1948, Khoury dikenal karena sikap politiknya, mulai dari dukungannya terhadap Palestina hingga kritiknya yang keras terhadap Israel.
Elias Khoury berasal dari keluarga Kristen Ortodoks Yunani. Ia ikut serta dalam perang saudara Lebanon sepanjang tahun 1975-1990 dan terluka di salah satu pertempuran.
Dia juga dikenal sebagai editor bagian budaya surat kabar terkemuka Lebanon, An-Nahar. Sampai kematiannya, ia menjabat sebagai pemimpin redaksi Majalah Palestine Studies, buletin yang diterbitkan oleh Institut Studi Palestina yang ada di kota Beirut.
Novel perdananya terbit pada 1975 namun buku keduanya Little Mountain yang dirilis sejak 1977 berkisah tentang perang saudara yang menghancurkan Lebanon. Kedua bukunya sangat sukses.
Karya-karyanya diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa termasuk bahasa Ibrani. Dia juga mengajar di berbagai universitas New York, Columbia, Princeton, Houston, dan London.