Jakarta – Seorang prajurit Baret Hijau atau tentara pasukan elite khusus Amerika Serikat (AS) meninggal bunuh diri di dalam cybertruck yang terbakar. Biro Investigasi Federal (FBI) memastikan prajurit itu menderita stres pascatrauma (Post-traumatic stress disorder/PTSD), tidak terkait dengan terorisme.
Dilansir AFP, Minggu (5/1/2025) cybertruck itu terbakar di luar hotel Trump di Las Vegas. Pria itu adalah Matthew Livelsberger (37). Livelsberger merupakan seorang anggota pasukan khusus elit AS. Ia diketahui menembak dirinya sendiri pada saat Tahun Baru di dalam kendaraan Tesla sewaan yang penuh dengan wadah bahan bakar dan kembang api, yang meledak.
Tujuh orang di sekitar area valet Trump International Hotel yang berdinding kaca terluka dalam ledakan itu.
“Meskipun insiden ini lebih bersifat publik dan lebih sensasional dari biasanya, pada akhirnya tampaknya ini adalah kasus bunuh diri tragis yang melibatkan seorang veteran tempur yang sangat terhormat yang berjuang melawan PTSD dan masalah lainnya,” kata Agen Khusus FBI Spencer Evans dalam konferensi pers pada hari Jumat (3/1/2025).
Penyidik mengatakan bahwa mereka masih memeriksa perangkat Livelsberger. Namun, sejauh ini mereka telah menemukan dua surat di teleponnya yang di dalamnya ia berbicara tentang “beban” telah merenggut nyawa, di antara masalah lainnya.
Evans memastikan bahwa Livelsberger tidak menaruh dendam pada Presiden terpilih AS Donald Trump. Mesikupun cybertruck itu diledakkan di depan Trump di Las Vegas.
Ia mengatakan para penyeidik “tidak menemukan hubungan apa pun antara subjek ini dan organisasi teroris lainnya.” Ia mengatakan beberapa masalah pribadi dan keluarga mungkin menjadi penyebab insiden itu.
Jasad Livelsberger terbakar hingga tak dapat dikenali, tetapi Sheriff Las Vegas Kevin McMahill mengatakan pihak berwenang telah mengonfirmasi melalui catatan gigi dan DNA bahwa ia memang orang yang meninggal di dalam cybertruck.
Ia mengatakan para penyelidik masih berupaya untuk menetapkan urutan kejadian yang tepat di dalam cybertruck, tetapi untuk saat ini tampaknya Livelsberger menembak dirinya sendiri hingga tewas dan ledakan yang menyulut truk itu terjadi “bersamaan.”
Evans juga mengatakan lagi bahwa penyidik tidak menemukan kaitan antara ledakan itu dan serangan mematikan di New Orleans yang juga terjadi pada 1 Januari.
Dalam serangan itu, seorang veteran tentara AS yang setia kepada kelompok jihadis ISIS menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru dengan sebuah truk, menewaskan 14 orang sebelum ditembak mati oleh polisi.