– Derai air mata ZY (32) tak terbendung. Suara tangisnya terdengar di sudut ruang tunggu RSUD Blambangan Banyuwangi. Istrinya, HL (31) tewas setelah terjatuh ke jurang Gunung Ijen.
Pasangan berkewarganegaraan Cina itu sejatinya bersenang-senang untuk liburan. ZY tak pernah menyangka agenda wisata ke Banyuwangi bersama istrinya justru berujung petaka. HL jatuh ke jurang sedalam 75 meter setelah berfoto.
Di depan kamar mayat ZY hanya bisa menyenderkan kepala ke dinding dan berulang kali menyeka air mata. Dia sama sekali tak pernah menyangka istrinya telah tiada. Sesekali isak tangisnya terdengar.
Diketahui, ZY bersama HL dan rombongan berwisata ke TWA Kawah Ijen didampingi pemandu wisata bernama Guswanto, Sabtu (20/4).
Menurut Gunawanto, korban awalnya berfoto bersama suaminya. Namun korban sempat mengambil langkah mundur untuk foto sendiri.
HL dan ZY kemudian berfoto di salah satu spot berfoto dengan latar belakang matahari terbit. Mereka berfoto bergantian. Awalnya sang suami berfoto seorang diri. Setelah itu, sang istri gantian berpose. Lalu korban berpose sementara Guswanto dan ZY mengambil gambarnya.
“(Saat korban berpose) yang foto saya dan suaminya,” kata Guswanto, Sabtu (20/4/2024).
Awalnya korban berfoto dengan jarak sekitar 2 hingga 3 meter dari bibir kawah. Kemudian, ia mundur untuk mendekat ke objek kayu di belakangnya.
Namun saat berjalan mundur, kata dia, kaki korban keserimpet rok panjang yang ia pakai. Saat mendaki TWA Ijen, korban mengenakan celana panjang dengan belahan setinggi pinggang.
Korban lalu terguling ke belakang dan jatuh ke jurang.
“Saya langsung turun lari ke Paltuding untuk meminta pertolongan,” kata dia.
Petugas TWA Kawah Ijen menerjunkan tim untuk mengevakuasi korban. Lokasi korban terjatuh berada di tempat yang sukar dijangkau. Petugas membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk mengevakuasi korban ke atas bibir kawah.
Kasi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur Dwi Sugiharto menjelaskan, korban jatuh ke jurang sedalam 75 meter. Saat tim evakuasi tiba di dasar jurang, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 11 siang,” katanya, Sabtu (20/4/2024).
Proses evakuasi dilakukan menggunakan tandu. Tandu tersebut diangkat dengan cara ditarik oleh beberapa orang petugas.
Menurut Dwi, kejadian tersebut murni kecelakaan. Petugas, kata dia, telah meninggatkan seluruh wisatawan agar berhati-hati saat mendaki Gunung Ijen.