Jakarta – Meluasnya eskalasi perang Israel-Gaza ke wilayah Yaman telah menyalakan kekhawatiran baru. Hal ini disampaikan Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, dalam forum Dewan Keamanan (DK) PBB, Selasa waktu setempat.
Sebelumnya, kelompok penguasa Yaman Houthi pada pekan lalu berhasil menembakkan drone ke wilayah jantung kota Tel Aviv dan menewaskan satu orang. Serangan itu merupakan rangkaian dari tekanan Houthi terhadap Israel untuk segera menghentikan serangannya ke Gaza yang saat ini sudah hampir menewaskan 40 ribu warga sipil.
Selain ke Tel Aviv, Houthi juga terus melancarkan serangan ke kapal-kapal milik Israel dan sekutunya yang berlayar di Laut Merah. Aksi ini juga membuat sejumlah pelabuhan di Israel bangkrut lantaran banyaknya kapal yang menghindar dari negara itu.
Aksi dan serangan ini pun ditanggapi serius oleh Israel. Negeri Zionis itu kemudian menyerang wilayah pelabuhan penting Hodeida di Yaman, yang menewaskan 6 orang dan melukai puluhan lainnya.
Dengan eskalasi baru ini, Grundberg menyebut serangan Israel telah memasuki tahapan yang sangat berbahaya. Ia menyebut de eskalasi sangatlah diperlukan agar dapat meredam konflik ini.
“Saya tetap sangat prihatin dengan berlanjutnya penargetan navigasi internasional di Laut Merah dan perairan sekitarnya. Perkembangan terkini menunjukkan bahwa ancaman terhadap pelayaran internasional semakin meningkat cakupan dan presisinya,” katanya dikutip Al Jazeera, Rabu (24/7/2024).
“Serangan Houthi terhadap Israel dan serangan Israel terhadap pelabuhan Hodeidah di Yaman serta fasilitas minyak dan listriknya mewakili tingkat kekerasan yang baru dan berbahaya,” katanya.
Sejauh ini, Houthi mengancam akan melakukan pembalasan besar terhadap Israel. Kelompok itu menyebut tak akan mundur hingga Israel menghentikan serangannya ke Gaza.
Di sisi lain, penyokong nomor satu Houthi, Iran, melontarkan respon keras terhadap serangan Israel ke wilayah Yaman. Pemerintah Iran telah mengutuk serangan itu, yang disebutnya dilakukan oleh ‘pembunuh anak-anak’.
“Kami mengecam keras serangan itu. Serangan ini adalah ekspresi perilaku agresif rezim Israel yang membunuh anak-anak,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani dikutip Voice of America (VOA).
Kanani menambahkan bahwa Israel dan para pendukungnya, termasuk Amerika Serikat (AS), bertanggung jawab atas serangan ini. Menurutnya, akan ada konsekuensi berat atas tindakan yang menewaskan 6 warga Yaman itu.
“Israel dan para sekutunya, termasuk AS, bertanggung jawab langsung atas konsekuensi berbahaya dan tidak dapat diprediksi dari kejahatan yang terus berlanjut di Gaza, serta serangan terhadap Yaman,” tambahnya