Gibahin.id – TikToker ini mencuri perhatian berkat aksi mulianya. Ia mendonasikan 1.000 roti burger ke buruh migran gegara sebuah acara festival besar dibatalkan.
Alih-alih membuang jatah makanan dari festival yang gagal dilangsungkan, TikToker Malaysia bernama Muhamad Iqbal Abdul Razak atau dikenal luas sebagai Danny OneStar, memilih mendonasikan 1.000 roti burger yang sudah dipesan.
Mengutip Must Share News (23/7/2024), festival yang gagal dilangsungkan itu bernama Trifecta Fest yang seharusnya berlangsung di Singapore Expo sejak 12 hingga 14 Juli 2024.
Iqbal lantas membawa dan membagikan roti burger itu ke area tempat kerja para buruh Migran. Pria 36 tahun ini mengaku senang karena hadiah kecil darinya begitu diapresiasi oleh mereka.
“Daripada dibuang, lebih baik saya bagikan saja. Saya juga terharu karena para pekerja ini menerima dengan sepenuh hati. Ada yang membeli olesan atau sambal dan minuman. Mereka bahkan makan di depan saya sambil mengucapkan terima kasih, padahal saya hanya memberikan roti kosong,” tutur Iqbal.
Seperti diberitakan oleh Berita Harian, Iqbal menghabiskan sekitar S$12.000 (Rp) 145 juta) untuk festival tersebut. Biaya tersebut termasuk biaya untuk bahan-bahan memasak, sewa, upah, dan transportasi.
Ia mengatakan ‘Trifecta Fest’ seharusnya menjadi pameran dagang pertama yang diikutinya. Iqbal tadinya juga berencana untuk mengadakan siaran langsung TikTok demi memasarkan bisnis ‘Berserak Burger’ miliknya.
“Saya bahkan telah menyiapkan sekitar 160 kilogram daging sapi dan 50 kilogram ayam untuk menyiapkan ‘Berserak Burger’, tetapi terpaksa mencari tempat untuk membekukan daging tersebut,” katanya.
Iqbal telah meminta bantuan seorang teman untuk menyelamatkan bahan-bahan tersebut. Namun, karena roti burger tidak dapat disimpan lama, ia memutuskan untuk membagikannya kepada para buruh migran.
‘Trifecta Fest’ dibatalkan pada menit-menit terakhir karena masalah perizinan dan pembiayaan. Enigma Collective selaku penyelenggara kabarnya tengah berdiskusi dengan Singapore Expo untuk mengembalikan uang muka kepada pemilik bisnis yang terdampak.
Mereka berharap dapat menyelesaikan masalah ini paling lambat awal September.