Jakarta – Susu ikan menjadi hangat diperbincangkan karena dinilai menjadi sumber alternatif pengganti susu sapi untuk program makan bergizi gratis (MBG). Namanya yang unik memantik rasa penasaran dari masyarakat.
Susu ikan merupakan salah satu produk turunan dari hidrolisat protein ikan (HPI). Susu ikan bukanlah susu yang diperah dari ikan, melainkan ikan segar yang telah digiling sehingga berbentuk bubuk.
Pada kesempatan ini, detikcom berkesempatan mengunjungi pabrik susu ikan yang terletak di Indramayu. Plan Manager Berikan Bahari, Fatih mengatakan pengolahan HPI bermula dari pengumpulan ikan-ikan segar yang didapatkan dari nelayan. Dia bilang ikan-ikan ini merupakan ikan yang bernilai ekonomis rendah.
“Tahap pertamanya, pengumpulan ikan dari nelayan, jeroan ikannya dipisah. Setelah itu ditimbang,” kata Fatih kepada awak media, Rabu (16/9/2024).
Usai dibersihkan, ikan digiling hingga menjadi bubur-bubur ikan. Setelah itu dimasukkan ke mesin hidrolisat. Fatih bilang mesin inilah yang memisahkan protein ikan dari tulangnya. Prosesnya hanya membutuhkan waktu dua-tiga jam.
Usai melalui proses di mesin hidrolisat, bubur ikan akan menjadi cairan yang mengandung protein. Cairan ini akan masuk ke mesin bernama feed tank spray dryer agar berubah menjadi bubuk.
Fatih menyebut dalam satu bulan, satu pabrik HPI dapat menghasilkan 30 ton bubuk. Bubuk inilah yang dapat digunakan untuk berbagai macam produk makanan dan minuman, seperti susu ikan, kue, cilok ikan, hingga donat ikan.
“Dari 30 ton powder (bubuk) itu jadi 90 ton ikan. Dimasukan per satu ton ikan, dapat 30% bubuk powder,” jelasnya.