Sidoarjo – Angkot yang ditumpangi Eben tiba di seberang sebuah hotel di kawasan Jalan Pahlawan, Sidoarjo. Pria yang sehari-hari sebagai penjaga warnet (warung internet) ini lantas turun dan masuk ke hotel menuju kamar 216.
Tepat di depan pintu kamar tersebut, ia mengetuk tiga kali sambil memanggil nama Tita. Namun tak ada respons dari dalam. Pria kelahiran 1989 ini kembali mengetuk-ngetuk pintu kamar lagi. Kali ini pintu dibuka penghuninya dari dalam.
“Boy?” tanya Tita singkat kepada Eben lalu dijawab dengan anggukan kepala.
Tita lalu bersalaman dan mempersilahkan Eben masuk kamar. Tanpa basa basi keduanya melakukan adegan mesum sekitar 30 menit. Selesai adegan ini, Eben lalu menceritakan bahwa dirinya bukan seorang muncikari.
Pengakuan Eben ini membuat Tita kaget. Namun, karyawati pabrik sepatu di kawasan Candi, Sidoarjo itu mencoba untuk tetap menyimak baik-baik pengakuan dari Eben, meski Tita kecewa.
Perkenalan Eben dan Tita berawal dari media sosial Facebook pada November 2015. Saat itu, Eben menggunakan nama akun Facebook Germo Surabaya. Nama akun ini ternyata membuat perempuan 29 tahun ini tertarik saat itu.
Tita lantas kerap komunikasi lewat inbox Facebook dan menawarkan akan menjual keperawanannya kepada Eben yang mengaku bernama Boy saat itu. Tita mematok tarif Rp 20 juta dan disanggupi Eben. Keduanya lalu janjian bertemu di hotel pada Jumat, 4 Desember 2015.
Namun, jauh api dari panggang, Eben yang telah sampai di hotel itu ternyata tidak membawa uang Rp 20 juta, melainkan hanya Rp 250 ribu. Itu pun sudah terpotong untuk ongkos naik angkot sehingga hanya menyisakan Rp 200 ribu.
Meski kecewa, Tita memberi keringanan kepada Eben alias Boy ini. Tita tetap minta Rp 20 juta tapi diangsur Rp 500 ribu per bulan hingga lunas. Namun permintaan Tita ini masih dirasa berat. Eben lalu menawar akan membayarnya Rp 100 ribu per bulan.
Tawaran ini, rupanya membuat marah Tita dan mengancam akan melaporkannya ke polisi. Panik, Eben lalu membujuk dan bersedia menyanggupi akan mengangsur Rp 500 ribu per bulan.
Setelah terjadi kesepakatan, keduanya kemudian melakukan hubungan intim di kamar hotel ini. Puas bersetubuh, Tita lalu menanyakan kembali kesanggupan mengangsur Rp 500 ribu.